Bahtera Ini..

Assalamualaikum wbt.

Petang Jumaat keluar bersama Awatis, Eidah dan Sarah. Lama sungguh tidak keluar bersama-sama dengan mereka. Mereka yang riang sesudah submission of the last assignment for the semester. Pukul 3.30 pm mereka submit, pukul 4 terus keluar menuju bus stop. Pengalaman sendiri, mengambil subjek Management Accounting dan Company Accounting serentak dalam satu sem memang sangat mencabar, faham apa yg sedang mereka rasa sekarang.

Keluar bukan ke mana pun, ke Gunghalin, menuju The Hub (asean groceries). Memang mencari asean groceries setelah berbulan tidak shopping asean stuff. Jujurnya, saya tidak pernah menaiki bus ke sana dan adik-adik itu nampaknya sangat mahir menjadi touris guide saya. haha.. terbalik. Mereka riang, memang selalu riang pun. Sewaktu mula-mula menjadi naqibah mereka tahun lepas, sy selalu rasa left out sebab mereka sangat rapat sesama sendiri dan boleh terlupa saya ada di situ.

Selesai membeli beberapa asean groceries, then kami makan turkish pide yang best, first time jugak makan pide kt Gunghalin sebenarnya. Mereka mmg riang dan sporting. Sangat membantu saya yang sedang cuba memujuk hati yang tengah bercelaru. Menerawang fikiran kat tempat lain. Wajarnya, dakwah patut mengajar kita kesabaran yang tinggi, memang tinggi pun tahap sabar yang perlu dipraktiskan. Dan saya masih berjuang untuk itu, saya tidak mahu cepat sedih, cepat terasa, apatah lagi kecewa. Cepat terasa dan sensitif itu memang sinonim dengan perempuan. Tetapi, saya tak mahu rasa itu. Tak mau! Tak mau juga apa yang ada di hati terzahir di luar. Nak sembunyi dalam-dalam, diam-diam.

“Dan pastinya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan hasil buah-buahan. Dan berikanlah khabar gembira kepada mereka yang sabar”
[Al-Baqarah 2: 155]

Sedikit ujian, ada kesusahan, dan Allah suruh sabar. Bukan semuanya boleh cepat dan laju. Namanya pun berlayar munuju ke destinasi. Naik bahtera tentunya berumbang ambing dilambung ombak dan ditiup angin, tetapi pastinya, kene tetap sampai ke destinasi. Walau ada rancangan yang terpaksa dibatalkan. Ada yang terpaksa menggunakan arah lain. Ada juga kene dibuat sangat perlahan. Cepat atau lambat tak apelah. Matlamatnya, mesti sampai! Pengemudi Bahtera tidak boleh mudah kalah!

"Perumpamaan kita dalam perjalanan dengan bahtera ini bersama ombak yang mengapung di berbagai penjuru, adalah seperti dakwah kita... Bahtera yang menembus berbagai gelombang, seperti dakwah yang harus melalui banyak rintangan... Kadang bahtera kita miring ke kanan dan kadang ke kiri dengan hebatnya, hingga kita yang di dalamnya merasa khawatir dan gelisah.... Lalu kita turunkan layar dan menggantinya dengan dayung... Untuk itu kesulitan dan perjuangan yang harus dihadapi lebih banyak... Dan mungkin menyebabkan terlambat beberapa waktu untuk sampai di tujuan... Namun hal itu lebih baik daripada berhenti dan tidak pernah sampai..."

Hassan Al Bana

Ya Allah, berikanku kesabaran....<---untuk kesabaran ku pilin tali yang panjang---> demiMu, untukMu.

Di tengah-tengah makan pide sekali lagi saya diberi ayat ini, "akak tidak pernah pun cerita tentang umrah kt kitaorang". "Eh?, tak pernah ke?". Lantas yang lain menyokong, "tak pernah". Entah ke berapa kali saya dapat ayat ini. Berbelas kali kot kalo bukan berpuluh kali. Tetapi kenape saya rasa, saya sudah bercerita banyak?. Alah, Sarah yang sudah berapa kali pergi umrah pun masih sudi nak dengar cerita dari akak ke?. Nadia juga dengan muka sangat mengharap selalu minta saya bercerita tentang kisah umrah awal-awal tahun dulu. Malah, dia siap berfriendster dan YM mintak saya cerita, wal hal jumpa pun masa usrah saban minggu. Ada cerita-cerita sweet ingin disimpan kemas hanya untuk diri. Tetapi, mungkin saya kne reconsider balik, bercerita juga akan renew our sweet feeling kan?

p/s: tiba-tiba termuhasabah, bagaimana saya selalu teruja sangat2 nak dengar kisah orang pergi berjalan2, mungkin itulah yang kawan-kawan dan adik-adik saya rasa. What you give you get back. huhu... it's easy turn down seems-to-be small questions from others, tetapi jika yang bertanya itu benar-benar mengharap, bersalahnya apabila mengecewakan